“Learning by Doing” untuk Start Up

Sudah sifat saya selalu mencoba mengulik sesuatu sampai ada dititik lelah. Termasuk usaha yang satu ini yaitu IT start up saya sendiri! Vistek!

Vistek sudah berdiri hampir dua tahun dengan tahun pertama yang “serabutan” waktu itu saya masih sangat aktif mengajar sebagai dosen salah satu universitas swasta. Kebetulan, adik yang saat itu baru mulai bekerja di perusahaan Event Organizer membutuhkan sebuah website game untuk salah satu event nya.

Sejak dari saat itu satu persatu mulai berdatangan kesempatan untuk membangun website yang benar benar website. Dulu ibaratnya pembuatan website yang saya tahu hanya berbekal dari textbook dan pengalaman minim saat internship.

sumber : visteki.d

Yang saya tahun ya membangun website hanya sekedar design, backend dan hosting! ternyata tidak. Secara bertahap saya belajar.

  1. Backend yang baik dimulai dari perancangan dan pemilihan framework! jika textbook dan saat kuliah selalu diajarkan dari awal, saat ini saya (sekarang kami, karena sudah dalam bentuk tim yay!) lebih memilih untuk cari “cara termudah” yaitu dengan menggunakan tools dan frame works yang ada.
  2. Semua serba free itu tidak sebanding dengan yang berbayar. Dulu, kami hanya memanfaatkan apa yang ada dan free. Dari template design, free framework yang terbatas fiturnya dan free free lainnya, ternyata membeli itu terkadang jauh lebih worth-it dari pada pakai yang free. entah fitur yang lebih banyak dan mudah dipakai atau hanya sekedar rasa aman telah membeli yang free.
  3. Ngatur server gak semudah itu co! tadinya awal – awal kami hanya pakai shared hosted dan dipikir cukup, ternyataaaa gak semudah itu, semakin besar exposure website semakin rumit pengaturan optimal servernya. Sampai sekarang kami masih bergelut dengan riset ini ahahahha
  4. Front End gak cukup hanya pakai template design yang sudah ada. Ya, awal – awal seperti yang saya bilang semua beli template dan kadang saya yang design dengan berbekal belajar design otodidak. Ternyata gak cukup! Originalitas dan ide kreatif yang dimiliki oleh anak – anak DKV UI/UX tidak sekedar membuat gambar – gambar yang bagus tapi juga gagasan gagasan yang wah, yang ketika kita lihat hasilnya memberikan kesan “sukaaa!”. Dan semua itu worh-it walaupun bayar designer mahal cok :’)
  5. Administrasi itu penting. Ya ampun kalau diingat kenapa saya milih logo company saya sejelek itu! karena waktu itu client butuh quotation yang mesti ada logonya dan capnya. Alhasil buatlah logo 5 menit jadi, gpp dah wkwkwkkwkw. Plus awal – awalnya gak ngerti cara buat quotation, invoice dsb. Tapi sekarang? sudah paham mengenai laporan pajak, NPWP, buat invoice dan quotation yang benar dan juga bahkan baru tau cara perhitungan client yang bayar pakai kurs dolar, terimakasih untuk temanku ithak yang selalu bantuin!
  6. People Management and Development. Dulu ya, gak mau tau terkait teknikal skill atau soft skill dari para teman – teman di tim, berpikirnya “ah yang penting cepet dan beres”. Sekarang engga, banyak sekali podcast dan buku yang saya pelajari agar saya bisa jadi teman dan leader yang baik untuk anggota tim. Saya lebih senang untuk build people saat ini di team ketimbang berfokus sama result kerjaan.
  7. Sadar keuangan dan risk management. Dulu ya, sebelum ada PT semua penghasilan masukkedalam kas pribadi. Tidak ada rasa takut “bagaimana bayar orang dalam 6 bulan kedepan atau bahkan satu tahun kedepan.” Sekarang semua serba disiplin, mengingat ini adalah core company ini bisa bertahan.
  8. Marketing, marketing dan marketing. Dulu mana peduli sama yang namanya SEO, content creation, google analytic, google console dan sebagainya. walaupun sudah lama ya bergelut dengan yang namanya digital branding dan jualan online ketika masih build Nikeyshop, tetap saja gak se aware ini kalau digital branding dan marketing itu adalah sesuatu yang perlu dilakukan dan dipahami. Lah ini aja nulis supaya bisa mention website vistek jasa pembuatan website bandung. karena ternyata domain index blog saya ini mayan juga ada nilainya ahahha.
  9. Hari libur, dulu waktu masih bekerja dengan company lain, libur itu sangat senang. Kadang bertanya juga kenapa para owner atau leader tu seneng banget suruh kita lembur dan gak gitu suka hari libur. Sekarang kerasa, karena ternyata tekanan pekerjaan belum beres itu real! tapi tenang aja saya bukan tipe yang suka nyuruh orang lembur, konsekuensinya? saya yang kerja 8jam*7 😀

Saya yakin masih sangat banyak yang harus saya pelajari, bersyukur bisa sampe sini walaupun sedikit demi sedikit. 🙂