Kikis

Ketika dirinya mengikis setiap kepercayaan diri yang tertinggal…

Hanya kesunyian yang tak musnah, terkikis oleh waktu..

Perlahan tapi pasti, keganasan tentang dirinya mencoba menyatu kepada setiap orang yang mendekatinya…

Kecintaan orang – orang atas dirinya terbangun kokoh, tegap berdiri menantang jaman…

Aneh… keganasan yang dicintai..

Perlahan – lahan ia mulai mengikis lagi.. Sehingga jiwa yang terkikis sudah mulai mengabaikan kesakitan kecil yang dulu terlihat besar…

Jiwa terus menahan sakit yang luar biasa, hingga ketika setitik terang muncul kebahagiaan luar biasa terpancar…

Kini diri itu telah menyatu dengan jiwa.. membangun tempat baru dalam jiwa itu.. Diatas perih sang jiwa Ia terus meletakan bata miliknya…

Jika kematian jiwa terlebih dulu datang sebelum pokok terbangun, maka runtuhlah tembok yang dibangun oleh pedih..

Namun, istana megah terbangun bagi jiwa yang terus berlari menjauh dari intaian maut..

Hingga pada akhirnya kebali kecintaan pada dirinya tumbuh melupakan goresan – goresan perih…

Seberkas cahaya itu belum datang, kikisan itu semakin merobek…

Bisakah aku terus berlari dengan luka dari kegelapan ini tanpa ada cahaya itu?

CLBK (8)

Prev : 12, 3, 4, 5, 6, 7

Pagi hari di kantor

Assa       : “Ris.. ris.. buruan siap2 pak bos udah balik, ngajak rapat dadakan hari ini.” Menghampiri Faris yang masih lenyeh – lenyeh di bilik kantornya, kemudian mereka berdua menuju ruang meeting.

Sesampainya diruang meeting, sudah banyak staff – staff penting dalam ruangan tersebut, memang Assa dan Faris sudah lama bekerja di perusahaan tersebut sehingga memiliki cukup kedudukan. Termasuk Niken juga ada disitu. Niken adalah head cosultant di perusahaan itu.

Faris       : “As, gw sedikit berpikir untuk resign.” *dengan suara setengah berbisik.

Assa       : “Hahhh, kenapa.” Balas Assa cukup keras, membuat Niken menoleh.

Faris       : “Ah elo lebay banget, liat tuh Niken yang jauh aja sampe nyelinguk kesini. Tar aja deh ngobrolnya abis rapat.”

Pak Bos : “Terimakasih semuanya telah datang. Hari ini ada dua pengumuman yang ingin saya berikan. Yang pertama adalah, ucapan terimakasih saya kepada tim atas kerja kerasnya project besar kita telah berhasil selesai. Terutama kepada Ibu Niken selaku project lead.”

*prok..prok.. prok..” Suara tepuk tangan menggema di se-isi ruangan.

Niken yang tersenyum manis, hari itu terlihat cantik dengan menggunakan pakaian casual. Membuat Assa dan Faris tidak hentinya memasang perhatian padanya. Faris yang menyadari perhatian Assa pada Niken kembali teringat dengan sebuah pertanyaan.

Faris       : “As lu suka yah sama Niken?”

Assa       : “Ya iyalah, semua orang juga suka kali sama Niken. Orangnya baik banget dan cantik lagi.”

Faris       : “Lu lagi modus deketin dia yah.” Kembali bertanya

Assa       :”Dulu iya sekarang engga ris, doi dah punya cowo denger – denger.”

Faris       : Oh… *padahal dalam hati kaget bangettt… (t nya ada 3!)*

Dalam hati Faris : “Hahh… mungkin ini alasannya kenapa selama ini dia jaga jarak.

Pak Bos : “Pengumuman yang kedua adalah, terimakasih kepada Bapak Faris atas kerja kerasnya selama ini dan sudah saatnya Bapak Faris menjadi manager. Mulai bulan depan, saya berharap bapak Faris dapat mengisi kekosongan posisi manager dalam divisi project intgerated. *prok…prok..prok…* sehingga Ibu Niken, sudah bisa fokus kembali pada divisinya.” *prok.. prok.. prok…”

Setelah itu, para staff kembali ke tempatnya masing – masing, kecuali Niken dan Pak Bos yang masih ada di ruangan itu.

Niken    : “Robin… ada yang harus aku omongin sama kamu.”

CLBK (7)

Prev : 12, 3, 4, 5, 6

tik tok bunyi suara jam terdengar menguasai ruangan itu. Di sudut ruangan Niken duduk seorang diri, terdiam seperti memikirkan sesuatu.

“Ding…Ding”  *suara notifikasi tanda pesan BBM masuk.*

Secara perlahan Niken melirik ke arah ponselnya , namun ia tidak beranjak sedikitpun dari posisinya sekarang. Sebenarnya hanya tinggal mengulurkan tangannya dia sudah bisa meraih ponsel miliknya yang diletakan diatas meja di depannya, tapi sepertinya ia tidak berniat untuk membaca pesan itu.

*Ding.. Ding.. Ding.. Ding” *suara BBM kembali berbunyi semakin banyak, namun masih tetap di abaikan oleh Niken.

Arah pandangannya yang tadinya kosong menatap, sekarang perlahan menatap sebuah foto yang tergantung di salah satu tembok dalam ruangan itu. Dalam foto tersebut ada Niken yang tersenyum lepas memandang seorang pria yang juga tersenyum sambil merangkul pundak Niken. Setelah menatap foto itu, niken memandangi cincin yang terpasang di jari manisnya cukup lama, cincin pemberian pria yang ada dalam foto itu.

Dengan menghela nafas panjang, Niken beranjak pergi ke kamarnya berniat tidur karena jam sudah menunjukan pukul 12 malam. Namun, ponselnya yang sedari tadi terus berbunyi ditinggalkan begitu saja di meja. Sesampainya di kamar, ternyata Niken masih belum bisa tidur, sebuah kenangan kembali teringat di dalam pikirannya, ternyata kenangan bersama Faris ketika SMA dulu :

Suatu ketika, Niken marah besar pada Faris, kemarahannya membuat Niken mengabaikan Faris. Sudah berhari – hari Faris mencoba mengajak bicara Niken, namun jawaban Niken selalu ketus. Suatu sore ketika Niken berniat pulang, Ia menemukan sebuah box dalam laci mejanya didalam kelas, ketika Ia membukanya ternyata box itu berisi coklat dengan bentuk – bentuk huruf, yang menyusun sebuah kalimat “Kamu Marah Tetap Manis” Kata – kata itu tidak bisa membendung senyum Niken yang tertahan.

Tak berhenti sampai situ, ketika Ia berjalan keluar pintu gerbang seorang anak kecil menghampiri Niken memberikan setangkai mawar merah beserta secarik kertas yang bertuliskan “Hati – hati ya..” kembali senyuman Niken tak terbendung.

Masih belum berhenti, ketika Niken sampai depan rumahnya ia menemukan sebuket mawar merah terletak, kembali dengan secarik kertas berwarna Pink kali ini isinya “Maafin aku ya. Aku sayang kamu.”

Mengingat hal itu membuat Niken senyam senyum sendiri malam itu, kenangan bersama Faris selalu membawanya kedalam senyum seperti itu karena pada masa itu terasa sangat indah dan berdegup. Berbeda dengan hari – harinya sekarang…

Tiba – tiba suara bel pintu berbunyi : “Ting Tong.. Ting Tong”

Dalam hati Niken : “Siapa tengah malam gini dateng.” dengan sedikit malas Niken pergi ke arah pintu untuk membukanya. kagetnya Niken, ketika ia mengintip siapa yang datang *clek.. pintu dibuka*

Seorang pria : “Hi.. dari tadi aku BBM kamu ga baca, udah tidur ya..” *Niken terdiam kaget melihat siapa orang yang ada dihadapannya.*

Niken : “Kamu koq… ada disini” Tanpa menjawab apapun pria itu tersenyum, kemudian memeluk Niken yang masih terkaget…

Robin : “Aku kangen kamu…”

-Bersambung

Sebuah Sayap

Jika diberikan sebuah kesempatan untuk memilih sebuah kemampuan special, kemampuan apakah yang ingin anda punya?
Cobalah berhenti sejenak dan berpikir untuk menjawab pertanyaan itu.. mungkin akan banyak sekali keinginan yang muncul, tapi jika diharuskan untuk memilih satu saja… kira2 apakah kemampuan itu? Kalau saya, jawabannya adalah “sebuah sayap”

“Hahh sebuah sayap?” Mungkin permintaan itu terdengar sepele.. masih banyak kemampuan keren lainnya.. sempat terpikir untuk memilih kemampuan melintasi waktu (masa lalu dan masa depan) atau kemampuan untuk menyembuhkan orang sakit atau permintaan keren lainnya… tapi jika memilih satu saya tetap akan memilih sayap, kemampuan untuk terbang…(setidaknya malam ini)
angel-anime-girl-wings-flight-wallpaper-1920x1200

Sebuah sayap bisa membawa saya kemana saja. Pergi ketempat tinggi dan melihat semuanya…
Jika saya punya sayap, saya bisa terbang bebas menjauh dari penat kerumitan yang ada dibawah atau saya bisa terbang bebas menuju keramaian yang menyenangkan kapan saja…

saya bisa terbang ketempat orang – orang yang saya rindukan…
Jika saya punya sayap, saya bisa memperhatikan orang itu kapanpun dan selama mungkin walaupun dari jauh..
Jika saya punya sayap, saya bisa menjaganya dari jauh, mengawasinya dan mungkin tertawa melihat tingkahnya…

Jika saya punya sayap, mungkin saya ga akan pernah dikeluarin dari kelas alpro karena telat masuk kelas…hahha

Jika saya punya sayap, sebuah rindu untuk bertemu tidak akan terlalu menyakitkan… kalau kangen pasti udah ngalor ngidul pergi ke rumah temen2..

Jika punya sayap… melihatnya terus bukan mustahil…jika punya sayap hal yang benar benar ingin saya lakukan adalah bersamanya selalu…

jika….

CLBK (6)

Prev : 12, 3, 4, 5

“Terimakasih Tuhan engkau memberikanku lelah hari ini.” Doa Faris malam itu.
Jam sudah menunjukan pukul 1 dini hari. Faris berbaring di kasurnya yang nyaman. Hari – hari dilalui Faris semakin menyiksa, perlahan – lahan perasaan cinta kepada Niken terus menyeruak di hatinya.
Melihatnya setiap hari, senyumnya yang selalu hangat dan lembut mengingatkan kembali, betapa sayangnya ia pada wanita itu dulu…
Maksud hati ingin mendekatinya lagi, tapi Niken sepertinya tidak memberikan kesempatan.. apalagi sampe sekarang ia masih saja menjaga jarak.

Melihatnya setiap hari, tidak selalu menjadi anugrah… tak jarang hal itu membuatnya gelisah…
Malam hari, tak jarang mejadi bagian hari tersulit, karena bayangan tentang Niken sering sekali terputar ulang dipikirannya…
Hanya lelah yang bisa menjadi jalan pintas untuk tak memikirkannya.. sama seperti hari ini… lelah itu menghantar Faris kedalam tidur hingga bayangan Niken meredup lebih cepat.

Bersambung…

Hujan di Bulan November

Mumpung lagi hujan pengen nulis dulu…

Hari ini, di dalam ruangan gw termenung duduk memperhatikan laptop. Lagi ngerjain tugas kuliah gw yang super banyak ini, tiba – tiba hujan turun…. Tapi gw lagi ga mau bahas tentang keluh kesah gw ditulisan kali ini.. gw hanya ingin menulis.

Kayaknya gw udah sering banget bilang, gw suka banget sama yang namanya hujan *kecuali hujan yang bikin banjir sedada, dkk* .

Hujan itu sejuk, suaranya gemuruh memiliki irama tersendiri dan bau nya yang khas bikin gw ga jarang jadi inget – inget hal dulu.

623010-bigthumbnail

Seperti yang sudah dituliskan diatas gw bilang, gw cuma mau menulis… sebenarnya buat apa sih gw menulis hal – hal yang ga penting kayak gini toh mungkin ga ada yang mau baca. Kenapa mesti repot – repot nambahin kerjaan lagi untuk nulis, kadang gw mikir seperti itu atau kadang gw mikir orang lain mikir seperti itu terhadap orang yang suka nulis – nulis ga jelas di blognya atau dimana. Tulisannya udah panjang, tata bahasanya kadang masih susah dicerna, kadang ga jelas lagi maksudnya apa hahahha…

Tapi sebenernya, gw terkadang menulis untuk diri gw sendiri. Kadang yah, menulis adalah cara yang cukup baik melampiaskan emosi atau cerita yang tak tertahankan. Misalnya, kadang mau cerita sesuatu tapi ga enak mau cerita ke orang lain atau lebih parahnya ga ada yang mau dengerin ya salah satu jalannya adalah dengan menulis… hahha

Write to Remember” Begitu slogan blog gw. Yap. Itu salah satu alasan lagi mengapa gw kadang menulis hal – hal yang suka ga jelas. Bagi gw, memori atau kenangan indah itu adalah harta karun dan gw ga mau melupakan harta karun gw itu, makanya gw menulis. Sekalipun ga ada yang mau baca tulisan gw, mungkin gw yang ada di masa depan *jika diberikan waktu* akan membacanya lagi atau setidaknya untuk orang – orang dekat gw, yang someday kangen sama gw dan sudah tidak ada kesempatan lagi untuk bertemu bisakan baca tulisan – tulisan gw… Harta Karun gw, my journal of life…

pacimSesaat di bandara iPTN-001

Nah, hujan hari ini mengingatkan gw terhadap sesuatu, pas jaman SMA, pulang sekolah terus piket mesti nunggu di ruang kelas karena hujan jadi ga bisa pulang. Terus karena udah ga ada kerjaan bareng akhirnya gila – gilaan bareng.. gw masih ingat sama Dani, Kiki, Rani, Ocha dan Itha yang ngerekamin pake video hp yang masih jadul (kalau diliat sekarang videonya runyam dan banyak semut) hahahha… Senengnya kebayang waktu itu, satu lagi yang suka bikin ketawa – ketawa : inget dulu waktu SMA dani sama kiki suka main keluarga cemara hahahhha.. duh jadi kangen.

Terus juga, dulu waktu udah sedikit gede dari SMA.. naik motor jalan – jalan sama Fiona eh kehujanan… pulang dari rumah Shenna mau ke kosan Fio , melem – malem lagi (gw nginep malem itu dikosan fio). Bukannya masuk terus beberes, ini malah foto – foto didepan kosan  sambil kedinginan.. hahha.. Kadang – kadang suka keingetan juga kehujanan jalan dari pangdam (pangkalan damri) mau masuk ke kosan Fiona.. huuhu

IMG-20121008-WA0003

Tapi sekarang masa – masa nya telah berakhir.. waktu gw bersama mereka tidak sebanyak dulu. Waktunya telah berbeda… tempatnya telah berbeda.. kadang sedih sih, tapi seseorang bilang ke gw “orang datang dan pergi itu kan biasa… manfaatin aja waktu sekarang dengan orang disekitar kita.. jangan sampai kita menyesal di kemudian hari ketika orang itu sudah tidak bisa bersama – sama kita…”

Well, hujan sudah berhenti… kayaknya mesti lanjut ngerjain tugas yang selalu bikin ngos-ngosan TT.TT